======= Logo_BP ======

BERITA PEMILU 2009

Rabu, 26 November 2008

PELUANG INVESTASI DI KALIMANTAN TENGAH

LATAR BELAKANG
1. Di Kalimantan Tengah, Sektor Perkebunan dan Pertambangan merupakan sektor yang menjanjikan pada saat ini, karena sektor tersebut menunjukkan angka pengembangan investasi yang semakin meningkat baik domestik maupun penanaman modal asing.
2. Berdasarkan aspek topographynya, Kalimantan Tengah terdiri dari dataran rendah hingga pebukitan di bagian tengah dengan iklim tropis sepanjang tahun. Kondisi ini sangat cocok untuk pengembangan sektor perkebunan maupun pertanian secara luas.
3. Sektor Perkebunan dan Pertanian juga memberikan prospek pengembangan yang menjanjikan karena didukung oleh kondisi yang saling melengkapi antara wilayah ekologi agro dan fasilitas serta infrastruktur yang tersedia.
4. Pada masa depan, sektor perkebunan dan pertanian akan memegang peranan penting dan menjadi sektor favorit untuk mendukung pengembangan ekonomi di Kalimantan Tengah, guna memenuhi kebutuhan permintaan akan pangan, buah-buahan dan daging yang terus meningkat secara berkala dari masyarakat.
5. Masih terbuka peluang yang luas untuk pengembangan industri hilir dari produk perkebunan dan pertanian.
6. Dilain pihak, Sektor Pertambangan mempunyai deposit sumberdaya alam yang berlimpah seperti batubara, sirkon, emas, biji besi dll, yang tersebar diseluruh provinsi terutama dibagian tengah dan utara Kalimantan Tengah.


TUJUAN DAN ARAH
1. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang potensi sumberdaya alam yang ditemukan di Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kalimantan Tengah.
3. Mengoptimalisasikan keuntungan aspek topography di Kalimantan Tengah yang mempunyai lahan subur serta didukung oleh ketersediaan lahan yang luas.
4. Meningkatkan nilai tambah dari sumberdaya alam dengan mengembangkan industri hilir.
5. Menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada bidang pengembangan sumberdaya alam.
INFORMASI UMUM
I. PERKEBUNAN.
A. Pengembangan Industri Kelapa sawit dan CPO.
1. Berdasarkan data tahun 2006, total perkebunan sawit 64 unit dengan luasan lahan perkebunan sawit di Kalimantan Tengah mencapai 532.502 Ha. Sentra produksi minyak sawit di Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur.
2. Sampai saat ini, kelapa sawit sebagai tumbuhan perkebunan dengan jumlah produksi tertinggi dibandingkan dengan varietas tanaman lainnya. Pada 2003 total produksi CPO tercatat 380.851 ton yang dihasilkan dari 1.511.749,21 ton tandan buah segar. Pada periode 2000 -2004 pertumbuhan produksi CPO adalah 13,5% dan berdasarkan hasil penelitian, jumlah ini diharapkan meningkat hingga 15% pada 2007. Produktivitas Minyak sawit saat ini diperkirakan mencapai 6 ton CPO/Ha/ per tahun.
3. Industri Pengolahan CPO mempunyai pasar lokal dari Jawa, Sumatera, dan pasar internasional yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan industri hilir pada wilayah tersebut. Semua ini membuka peluang bagi investor untuk membangun industri hilir CPO yang mampu memproduksi produk-produk lainnya seperti minyak goreng, margarine, sabun, oleo-chemical, bahan-bahan kosmetik, dll.
4. Kalimantan Tengah mempunyai 2 (dua) pelabuhan curah curai untuk CPO yang berlokasi di Bumiharjo Kotawaringin Barat dan Bagendang di Kotawaringin Timur..
B. Pengembangan Perkebunan Karet.
1. Pada tahun 2004 total lahan untuk perkebunan di Kalimantan Tengah adalah 807.254 Ha dan lahan perkebunan karet 357.345 Ha atau 47%. Dari luasan lahan ini 349.152 Ha (98%) untuk perkebunan rakyat dan 5.464 Ha (2%) untuk perkebunan besar.
2. Produktivitas perkebunan rakyat sangat rendah (500-600 kg/Ha/tahun) sementara perkebunan besar adalah 1000-1500 kg/Ha/per tahun. Hal ini terjadi karena :
• Tanaman karet tidak dirawat dengan semestinya atau dipupuk.
• Kemampuan penyerapan tehnology sangat terbatas.
• Kebanyakan pohon karet bukan berasal dari bibit unggul.
• Kepadatan tanaman/ pohon per hektar tidak teratur.
• Umur tanaman karet pada umumnya tua (lebih dari 20 tahun)
Dari luasan 357.345 Ha perkebunan karet, 41.467,50 Ha atau sama dengan 8.211.836,07 m3 rusak dan pohon karet tua. Pohon-pohon karet tua ini perlu diremajakan dengan kombinasi tanaman pertanian lokal seperti palawija, yakni jahe, jagung dll.
C. Pengembangan Perkebunan Rotan.
1. Indonesia terkenal sebagai produser rotan terbesar didunia , dengan mensuplai 80% kebutuhan rotan dunia. Rata-rata produksi rotan per tahun selama 1999-2003 adalah 696.000 ton terutama berasal dari Kalimantan dan Sulawesi baik yang alami maupun budidaya.
2. Pulau Kalimantan mempunyai keaneka ragaman rotan yang paling besar sekitar 100 species dan lebih dari 50 species bernilai komersil.
3. Sangat potensial untuk meningkatkan budidaya rotan untuk kelangsungan ketersediaan rotan sebagai bahan mentah mengingat permintaan rotan sebagai bahan mentah meningkat secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan industri dengan bahan baku rotan.
D. Pengembangan Komoditas Perkebunan lainnya.
1. Disamping beberapa komoditas yang telah disebutkan tadi, ada beberapa komoditas lainnya seperti kelapa, kopi, nilam dan berbagai tanaman lainnya.
2. Kelapa merupakan produk utama terutama bagi Kabupaten-kabupaten sepanjang pantai selatan dan barat seperti Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan Seruyan. Kelapa bisa diproses menjadi minyak goreng, VCO, bahan dasar kosmetik dll.
II. PERTAMBANGAN.
a. Industri Pertambangan sebagai sektor investasi terbesar ke-2 untuk dikembangkan di Kalimantan Tengah karena provinsi ini mempunyai sumberdaya alam yang berlimpah seperti batubara, emas, perak, biji besi, seng, sirkon, pasir kuarsa, kristalkuarsa, kaolin dll.
b. Peluang Investasi yang paling menjanjikan adalah dalam penyelidikan ( penyelidikan umum, eksplorasi dan eksploitasi dan prosesing komoditas mineral). .
c. Operasi Pertambangan bisa dilakukan dengan Konsesi Pertambangan, Kontrak Karya, Surat Ijin Pertambangan Daerah, (SIPD) dan Surat Ijin Pertambangan Rakyat Daerah (SIPRD).
III. PERTANIAN.
A. Pengembangan Pertanian Padi
d. Padi mempunyai prospek investasi yang sangat besar di bidang pertanian dan berpeluang sangat besar untuk dikembangkan, terutama di Proyek Pengembangan Lahan Gambut 1 Juta Hektar.
e. Memenuhi permintaan akan beras sebagai makanan pokok untuk kebutuhan lokal dan nasional terutama untuk mendukung Program Swasembada Pangan dari Pemerintah.
B. Pengembangan Perkebunan Nenas.
1. Sebagai produk utama hortikultura di Kalimantan Tengah, nenas sangat prospektif untuk dikembangkan terutama di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur dan Barito Selatan.
2. Saat ini lahan untuk perkebunan nenas sekitar 1.001 Ha dan diusulkan lokasi yang cocok untuk pengembangan di 38.000 Ha di Kabupaten Kapuas, 15.000 Ha di Kabupaten Pulang Pisau dan 16.900 Ha di Kabupaten Barito Selatan.
3. Sangat cocok untuk dibangun industri pengolahan nenas seperti buah kaleng, keripik nenas, juice, jelly, selai, buah kering, saus buah, permen dll yang akan memberikan nilai tambah yang besar.
IV. PERIKANAN
1. Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai 750 km garis pantai menghadap Laut Jawa dan hutan bakaunya sangat kaya dengan kepiting, udang dan ikan-ikan laut.
2. Sementara 11 sungai besarnya dengan panjang bervariasi antara 200 - 600 km, danau dan rawa bisa dipergunakan untuk budidaya ikan air tawar, labi-labi di keramba apung serta penangkapan ikan hias botia.
V. PETERNAKAN
1. Kalimantan Tengah mempunyai potensi yang mendukung pengembangan ayam ras, sapi, babi, biri-biri, kerbau rawa, dan kambing terutama dalam ketersediaan pakan dan lahan yang saling melengkapi. Ini memperlihatkan peluang investasi untuk pembiakan bagi komoditas-komoditas tersebut memberikan prospek yang menjanjikan serta resisten terhadap fluktuasi mata uang.
3. Semua Kabupaten sangat cocok untuk pengembangbiakan ternak-ternak dan unggas ini karena adanya lahan yang luas khususnya sepanjang Jalan Trans Kalimantan.
MODEL-MODEL INVESTASI DAN PEMBIAYAAN PROYEK
Pembiayaan investasi dalam pengembangan sumberdaya alam di Kalimantan Tengah dapat dilakukan melalui Model-Model sebagai berikut :
1. Investasi langsung oleh investor dalam negeri (PMDN) dan investor asing (PMA).
2. Pembentukan Konsorsium antara beberapa perusahaan swasta dengan perusahaan yang dibentuk dan dimiliki secara bersama oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten atau beberapa Kabupaten/ Kota di Kalimantan Tengah.
3. Kerjasama antara beberapa investor (beberapa perusahaan) dengan Pemerintah Daerah. Pada Model ini, Pemerintah Daerah menawarkan insentif dalam bentuk penyediaan dana/ penyediaan lahan dan menyediakan perizinan – perizinan yang diperlukan, dan perusahaan-perusahaan bertanggungjawab dalam pembiayaan proyek, pembangunan dan operasional proyek.
4. Barter/ Pertukaran (Pemerintah Daerah menawarkan pengelolaan sumberdaya alam yang ditukar dengan proyek investasi strategis yang dikelola oleh pihak investor)

Sumber: BPMD Kalteng

banner_unlimited