======= Logo_BP ======

BERITA PEMILU 2009

Minggu, 04 Januari 2009

Sultan: Krisis Ekonomi Jangan Sampai Menghambat Demokratisasi

Sumber: hamengkubuwonox.com

Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan tahun 2009 merupakan tahun politik karena kegiatan politik semakin memanas menjelang Pemilu legislatif yang dilaksanakan April. Namun, di sisi lain menjadi tahun berat menghadapi dampak krisi keuangan.


"Dalam konteks itu, yang harus kita jaga bersama adalah bayangan memburuknya kondisi ekonomi jangan sampai berdampak pada kemunduran proses demokratisasi yang secara gradual sudah semakin terbentuk," katanya saat menyampaikan pesan Tahun Baru 2009 di Yogyakarta, Rabu (31/12).

Dengan kondisi seperti itu, menurut dia, diperlukan komitmen bersama seluruh rakyat untuk mengembangkan demokrasi yang otentik, diikuti pendidikan politik agar rakyat sadar akan haknya dalam Pemilu nanti.

Dalam menyongsong 2009, ada beberapa masalah bangsa yang perlu dicermati dan dipecahkan bersama, yakni stigma keterpurukan bangsa yang jika berkepanjangan akan berakibat pada berkurangnya rasa percaya diri sehingga memperlemah kebijakan.
Masalah lainnya adalah eskalasi konflik antarsesama cukup memprihatinkan dan mengancam integrasi sosial, dan dalam berbagai tataran kehidupan cukup banyak terlihat terjadinya krisis moral dan etika.

Selain itu, juga memudarnya semangat kebangsaan, di mana komitmen untuk memelihara persatuan bangsa dalam arti sosial dan budaya di berbagai tempat banyak mengalami cobaan.

"Menghadapi kenyataan itu, ruh dan semangat kebangsaan perlu selalu dihidupkan, dengan gerakan membangun watak multikultural, yang ramah menyapa perbedaan sosial, budaya, dan agama," katanya.

Ia mengatakan, tahun baru diharapkan membawa perbaikan, keberkahan, dan keberuntungan. Dalam menyambut pergantian tahun, baik tahun Masehi maupun Hijriyah atau tahun Jawa, setiap orang pun banyak menaruh harapan.

"Artinya, dalam hidup ini kita dapati dua periode waktu, yakni masa lalu dan masa depan. Masa kini hanyalah sebuah momentum pendek yang segera berlalu," katanya.

Jika orang hanya berorientasi pada apa yang telah terjadi, tentu orang tidak dapat lagi mengubahnya. Namun, jika orang memfokuskan perhatian pada masa depan, jelas akan menawarkan segala kemungkinan, di mana orang memiliki kendali untuk mengubahnya.

"Oleh karena itu, selain disibukkan untuk membuat asumsi tentang indikator ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan kiranya kita perlu menciptakan iklim yang kondusif," katanya.

Iklim yang kondusif dapat membuat birokrasi bekerja demi kepentingan masyarakat, kaum intelektual yang kreatif dengan komitmen, wirausahawan yang inovatif, serta didukung elit politik yang berdedikasi bagi rakyat. Dengan demikian, diharapkan akan lahir sinergi di pusat pengambil kebijakan, di dunia intelektual, dan di komunitas wiraswasta.

"Dengan dukungan modal sosial yang dimiliki masyarakat, mereka dituntut untuk bekerja dan mengabdi sebagai agen perubahan, di mana di tangan mereka pula mutu kehidupan bangsa ini dipertaruhkan," katanya.

banner_unlimited